書こう!!
profile.
Photobucket Photobucket Welcome to my Room, please take your tea and sweet cupcake, then we will start the tea party. I hope you enjoy this little party and i will tell you my story ^_^
Rabu, 20 Februari 2013
Dahsyatnya lagu Shonichi - AKB48



Wah, udah lama nggak update blog, terakhir ngblog itu satu tahun lalu?!
sibuk sama kehidupan lain—bahkan saia hampir lupa satu hal yang saia genggam di kedua tangan saia….

Yah…
Berfandom itu kadang terlalu melenakan. Dan baru akan ingat jika sudah di tegur dengan keras oleh sang ‘Pemilik Nafas’ ini.
Dan saia baru saja di tegur---keasyikan berfandom, nilai jatuh—yah, nggak jatuh-jatuh banget sih…satu nilai C menghiasi transkrip nilai saia XP
Bukan mau ngebahas nilai sih, kalau masalah nilai itu saia emang udah yakin kalau semester ini bakal dapet segitu. Karena semester ganjil kemaren itu saia emang sering skip kuliah—dengan alasan males.
Ya udah lah, mau protes juga udah percuma—yang ada saia di protes sahabat saia karena dengan IPK diatas 3,5 masih mau protes itu kebangetan.

Oke. Lupakan itu….
Yang mau saia omongin sekarang itu adalah dua lagu yang selalu bikin saia nangis. Bukan karena lagunya sedih—saia nggak se-melankolis itu kali sampai nangis cuma karena lagu, apalagi lagu cinta recehan yang sering muncul di tv. Dua lagu itu adalah Shonichi – AKB48 dan NYC – Yume Tamago.
Shonichi itu emang lagu lama, dan karena saia bukan bukan WOTA ekebi jadi saia baru denger lagu itu kemarin di konser jeketi48 minggu lalu. Dan itu lagu langsung nancep di hati. Liriknya itu kenapa bisa nyambuk diri banget gitu—
Dreams lie in your sweat
They’re flowers that bloom little by little
Your efforts will never let you down
Dreams lie in your sweat
They bud and keep waiting
Until your wishes come true, as they surely will one day

Dari lirik ini saia seolah diingetin, bahwa mimpi besar yang sekarang saya genggam itu nggak akan bisa terwujud tanpa usaha dan keringat yang mengucur. Dan  Allah pasti nggak akan diam setelah melihat usaha untuk impian itu.
Berkali-kali pun didenger saia pasti selalu nangis…setiap liriknya itu bener-bener pas dengan keadaan kita manusia sebenernya. Ya, lagu itu emang diciptain untuk menggambarkan bagaimana perjuangan AKB untuk jadi idol yang sesungguhnya. Tapi di balik lagu itu juga ada pelajaran buat kita yang dengernya…

I’m on the stage that I longed to stand on

Kita masing-masing punya panggung sendiri—yang khusus disediakan untuk kita, dan menjadi salah satu tujuan akhir kita.

My rivals always seemed to shine

Kadang untuk sampai ke stage yang khusus disediakan untuk kita itu, ada lawan yang harus kita jatuhkan. Lawan yang menemani kita berlari untuk sampai ketujuan—pastinya dengan cara kita masing-masing. Dan kadang juga lawan kita itu terlihat lebih segala-galanya dari kita.


I never imagined the spotlight would be so bright
It’s like the morning sun after a long night

Allah sadah menyiapkan satu stage special buat kita, dan DIA juga pasti nyiapin juga satu spotlight paling terang untuk menyinari kita saat itu. Nah, kita udah siap belum untuk sampai di stage itu—berdiri disana di soroti dengan spotlight super terang itu—menjadi pusat perhatian dari seluruh mata di jagad ini.


There were days when I cried in frustration
And days when I gave up
But I could hear
An “Encore!” somewhere

Lelah? Frustasi karena tujuan yang panjang dan mustahil di raih?
Pasti ada. Kadang saia berpikir—untuk bisa nerusin kuliah di universitas impian itu terlalu muluk dan saia adalah orang yang naiv dengan impian bodohnya yang terlalu tinggi. Tapi, yah….Allah nggak pernah melepas pandangannya dari kita, deshou?
Saia bermimpi seperti itu karena saia yakin bisa meraihnya—tidak peduli kata orang mimpi itu muluk—mimpi itu bodoh—mimpi itu terlalu jauh. Toh yang punya mimpi itu saia, yang mewujudkannya saia, dan dengan kekuatan saia sendiri—kenapa musti peduli cibiran orang lain.
Mereka yang mencibir mimpi saia, adalah mereka yang tidak bisa bermimpi dan takut bermimpi seperti saia.
Saat lelah….yang biasanya saia pikir adalah saia berjuang untuk diri saia—orang tua, dan ada sahabat yang juga berjuang bersama saia.

Dreams lie after the tears
They’re the flowers in your smile after you stop crying
The bud of your efforts will bloom eventually
Dreams lie after the tears
I’ll keep believing through the wind and the rain
Until my prayers reach sunny skies


Jalan yang panjang untuk sampai ketujuan mustahil kalau nggak diwarnai air mata—mustahil nggak dicoreti tinta hitam keputus-asaan—dan mustahil tidak ada warna merah karena emosi akibat frustasi. Tapi ya begitulah—mimpi yang berjalan mulus itu bukan mimpi. Mimpi yang begitu mudah di raih itu bukan mimpi tapi HADIAH.
Saia, mungkin emang belum pantas ngomong begini karena saia juga belum sampai ke-goal saia. Bahkan untuk menapakan kaki ke steep kedua aja masih goyah. Tapi nggak ada salahnya untuk berbagi ‘kan?
Saia hanya ingin berbagi semangat… memberitahukan bahwa disini, juga ada seorang pemimpi yang bisa membantu mendoakan agar impian kamu terwujud…agar impian kita sama-sama terwujud

Kalau kata anak-anak NYC, saat ini mimpi kita itu masih berupa bibit kecil—yang baru akan bisa tumbuh jika disirami dengan harapan dan semangat.
Jangan takut bermimpi… karena bukah hanya kau seorang pemimpi di dunia ini. Karena justru dunia ini diciptakan oleh para pemimpi.
Jangan takut bermimpi karena kita jutru lebih hidup karena kita punya tujuan untuk hidup.
Tetap semangat, belajar, temukan jalan, dan jangan lupa kita punya Allah yang nggak pernah melepas kita.  Impian itu, sudah rindu untuk kita rengkuh, dan kita peluk.

Tetap semangat sahabat pemimpi-ku….


  


Posted by NAME @ 04.28
Senin, 13 Februari 2012
Make Your Dream and Make it Happen


“Jangan pernah takut bermimpi, karena kau hidup untuk mimpimu”


Pernah dengar kata-kata itu? Mungkin nggak, karena kata-kata itu saya yang buat—untuk diri saya sendiri, untuk menyemangati diri saya sendiri—menyemangati diri saya dalam melangkah mencapai satu titik besar yang sudah saya rencanakan.

Kalian pernah merasakan rasanya menggenggam mimpi kalian dengan sangat erat di tangan kalian? Merasakan getaran dalam hati kalian saat kalian kembali menyusun keeping-keping rencana unuk sampai ke mimpi kalian itu? Pernah menangis saat kembali mengingat satu mimpi yang hampir terlupakan?

Belum pernah?

Kalian tahu, satu kata yang bisa menggambarkan jawaban dari semua pertanyaan diatas itu, dan kata itu adalah ‘menakjubkan'. Ya, menakjubkan….

Entah bagaimana, saya selalu hampir menangis saat mengingat tujuan saya untuk hidup. Ya, saya hidup—bernapas—menjalankan setiap detik di waktu saya adalah untuk mimpi yang saya buat.

Mimpi…
Tujuan hidup…
Rencana hidup…
Angan-angan masa depan….

Kalian tahu betapa besarnya kekuatan ‘mimpi’ dalam hidup seseorang?
Kekuatan yang membuat seorang bocah miskin, mampu mengubah dunia…. Kekuatan yang mampu membuat seorang yang tidak bisa mengenali warna-warna dunia sejak lahir, mengubah dunia di sekelilingnya menjadi lebih bercahaya?

Jika pernah merasakan hati yang bergetar karena mimpi dalam genggaman yang coba kalian raih, pernah kalian merasakan rasanya jatuh saat orang-orang di sekitar kalian justru membuat kalian hampir melepas mimpi kalian? Menganggap mimpi kalian hanya angan-angan tinggi yang kosong dan tak akan pernah sampai sekeras apa pun kalian berusaha?

Rasanya, entah---

Sakit….tapi dalam hati juga terbersit bahwa apa yang mereka katakan bisa jadi benar.
Manusia bisa merencanakan segala sesuatu, segala aktivitas yang akan di kerjakannya di setiap detiknya, merencanakan dengan baik segala masa depannya. Tapi, manusia hanya mahkluk tanpa daya yang amat sangat kecil di hadapan Sang Maha Pemilik Rencana.

Sebagaimanapun sempurnanya rencana yang kita buat, rencana Allah SWT adalah yang paling sempurna tiada tanding, karena Dia-lah yang paling mengetahui mana yang baik bagi kita.

Tapi….

Allah selalu mengikuti prasangka hamba-Nya, apabila prasangka hamba-Nya buruk, niscaya Allah akan seperti yang disangkakan itu. Dan jika prasangka hamba-Nya baik, niscaya pula Allah akan seperti yang disangkanya.

Karena itu lah, orang-orang disekitar kita juga tidak seharusnya menganggap apa yang kita impikan adalah hal mustahil. Yang membuat mimpi itu adalah diri kita sendiri, yang mengetahui sampai batas mana kemampuan yang kita miliki untuk menggapainya. Apa yang bagi mereka mustahil, belum tentu mustahil bagi kita.

Mereka tidak seharusnya membuat kita jatuh dan melepaskan apa yang sudah kita ngenggam dengan sekuat tenaga lepas begitu saja hanya karena omongan kosong dan pikiran jahat mereka terhadap kita.

Dan kita tidak seharusnya jatuh karena mereka….

Hidup kita, memang bukan milik kita—apalagi milik mereka. Hidup kita, adalah milik Allah, Dia yang menggenggam setiap tarikan napas kita. Karena itu yang harus kita pikirkan bukanlah tanggapan orang tentang mimpi kita yang terlalu tinggi untuknya….

Yang harus kita pikirkan adalah Allah yang akan melapangkan jalan-Nya, membantu kita berdiri dan melangkah dengan kokoh dan yakin, dan memikirkan bagaimana cara kita untuk mempertahankan mimpi dalam genggaman agar tidak hilang dalam perjalanan ke garis finis kita.

Seburuk apapun pikiran orang lain tentang mimpi kita, jangan jadikan kita melepaskan segalanya. Yang harus dilakukan adalah, terus maju—sumbat telinga kita dari cibiran jahat mereka, buka hati kita untuk mendengar suara-suara kecil yang menyemangati kita untuk terus maju, lafazkan nama Allah dalam setiap langkah, dan iringi terus usaha kita dengan basuhan doa.

Kita juga harus lihat sekeliling, diantara orang-orang yang meremehkan kita, ada mereka—sosok-sosok yang terlihat menggantungkan senyun tulus dan ikut melantunkan doa untuk kita, mereka..sahabat yang mencintaimu karena Allah….

Jangan pedulikan orang-orang yang tidak sanggup bermimpi besar karena rasa takut mereka yang terlalu besar tapi pedulikan orang-orang yang peduli pada kita….

Kita berjuang, untuk sedikit bagian mereka.

Buktikan bahwa mimpi yang kita genggam itu bukan angan kosong, bukan mimpi yang terlalu tinggi untuk kita raih….


Bismillahirohmanirrohim…
Allah tidak akan melepaskan orang-orang yang berusaha dengan ikhlas.

Tetap semangat, dan genggam terus mimpimu…..

Make your dream, and make it happen


Label:



Posted by NAME @ 16.37
Rabu, 08 Februari 2012
夢色


人々はきっと夢がある。別々の人は別の夢が心の中にある。子供も大人も、小さい夢とか大きい夢とか、その夢を全力で適ってみる。

夢は花がみたいんです。もし私達はその花がきれいに咲くようになっちゃったら、その花は種から優しい気持ちで育ってるよ。心の中に夢の種を植えて始まる。そしてその種は大きいパーワーと暖かい気持ちで育て、祈りで水をかけっちゃう。

夢が花にみたいので別々の種は違う色の花に咲く。赤い、青い,白い、黄色 その色は育てる方とその夢の私達が適うまで守る方、私達に依存しっちゃう。

皆さんは自分の大きいな夢を作られるんです。でも、適うまで、人が夢を守ってできるのは少ないんです。

なぜ。。。?

答えはスピリットです。
大きいな夢が大きなスピリットが要る。でも大きいなスピリットを持っている人は少ないんです。人が大きいな夢を作るのはたくさん、でも歩いと途中で、止めってしまうんだ、それで歩いて続けってできない。怖れるだから。。。
夢は人の理由の生なのです。それから、人が幸せの生活を持って、大きいな夢を作ろう。自分の全力でその夢を適うみようよ。。。!

一生に頑張ろうね。。。。

Label:



Posted by NAME @ 05.10
Selasa, 07 Februari 2012
YABE~~~~!!! (Shonen Ai is LOVE)

Yabai !!!
Saya keracunan?!
v_v
saya keracunan S.H.O.N.E.N - A.I…?!
ya, shonen ai bukan hal yang baru buat seorang fangirl, dan otome…
tapi saya baru setahun lebih jadi fangirl *terus?*
semuanya berawal dari sebuah fanfic. Ya fanfic friendship Yamada x Nakajima.

*terus kenapa lari’a ke shonen ai?* /slap XP

Saya itu suka iseng. Waktu itu sala lagi kehabisan bahan bacaan, jadilah saya berkeliling dan akhirnya mampir ke akun Lj punya temen dan dari situlah pertama kali say abaca ff shonen ai “Yamajima”.
Dan kalian tahu reaksi saya?

 
 
 “Bertabur cinta Yamajima”/ padahal itu ff sho-ai angst

Sebenernya waktu itu bukan pertama kalinya saya kenal shonen ai. Sebelum jadi fg, saya itu suka anime-manga, dan dari situlah saya kenal istilah shonen-shojo ai.
Tapi….
Waktu itu saya nggak suka, bahkan jijik.
“Kenpa ada cerita macem itu coba? Apa tujuan orang yang nulis cerita itu…?” <= itu adalah betuk pertanyaan yang muncul di kepala saya saat pertama kali baca shonen – ai dari fandom anime.
Lalu kenpa saat saya baca sho-ai yamajima, saya nggak merasa geli atau jijik?
Entah….saya juga bingung (-___-“)v
Mungkin itu karena saya kenal dan tahu seperti apa sifat dan hubungan mereka. Jadi, ya… mau seorang fans bikin sekacau apapun ff sho-ai sampai smut mereka, nggak masalah. toh, mereka yamajima, Insya Allah nggak seperti itu dan mereka normal-normal aja.
Dari ff sho-ai pertama itu saya mulai rajin search ff sho-ai, sampai akhirnya ketemu community khusus yamajima di Lj yang berbahasa inggris. Oke, kalau cuma baca mah saya masih bisa….

Sampai pada akhirnya saya sampai pada tahap yang cukup mengkhawatirkan, dimana saya jadi ikut-ikutan bikin sho-ai. Pertama sih dengan bahasa inggris yang kacau balau, saya tabrak semua rintangan *lebay* dan nulis ff bahasa inggris.
Makin kesini, saya makin sering bahkan langgana ngepost ff sho-ai yamajima. Bahkan SMUT yamajima “Bahasa Indonesia”, bahkan saya sampai lupa cara nulis ff genre normal /kick
(-___-)a keracunan akut.
Salah siapa itu?
Nggak ada yang salah kok.
Saya suka itu, dan sho-ai itu juga nggak buruk-buruk banget, meskipun itu menyimpang dan sebenernya dengan adanya sesuatu seperti itu berarti seolah terliht kami fg mendukung homoseksualitas.
Tapi bukan itu sebenarnya yang membuat saya dan beberapa teman lain memilih genre tersebut tahu kan, kami sebagai fans memiliki rasa memiliki yang cukup besar terhadap sang idola, dan oke---buat saya sendiri, saya nulis shonen ai karena belum rela dan nggak suka kalau mereka di pasangan sama cewe lain. Cewe lain disini adalah OC, alias fans lebay yang menjadikan diri mereka pasangan si idola di ff itu.
Saya nggak suka itu.
Saya lebih suka kalo idola saya di pasangin sama idola yang lain, yang bener-bener nyata contoh: Yamada Ryosuke >< Shida Mirai atau Yuto Nakajima >< Airi Suzuki.
an asal kalian tahu, buat saya sendiri nulis shonen ai itu cukup sulit dan ada tantangannya sendiri, bukan sekedar nulis fluff yang bisa bikin orang teriak ‘so sweet’. Bikin shonen ai buat saya itu butuh lebih banyak konsentrasi dan mencari titik-titik dimana adegan ini muncul, adegan itu muncul..
yah, intinya sih ngepasin timing dan bikin cerita yang bener-bener bagus bukan sekedar romance abal ala drama2 sabun *emang pernah lihat*
sekali lagi, Sho-Ai itu nggak terlalu buruk, asal kita bisa menelisik sedikit apa yag ada di dalam cerita itu hitung-hitung olah rasa dan mencoba memahami psikologi seorang fangirl, kalian tahun sendiri psikologi fangirl itu unik…
dan saya suka jadi unik, diantara jutaan orang yang suka membuat dirinya sama seperti orang lain, dan lagi saya TIDAK menyesal terjun kedunia Sho-ai.

Karena shonen ai is LOVE!!




Posted by NAME @ 09.03